Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 01 Januari 2011

apa itu parafilia

Parafilia 

 

Apa, sih parafilia itu? Istilah parafilia kerap digunakan secara bergantian dengan istilah penyimpangan/deviasi seksual, tetapi meskipun sama-sama meliputi berbagai perilaku seksual yang tidak sesuai dengan standar nilai masyarakat, parafilia saya kira lebih bersifat klinis


. Secara harfiah, parafilia berarti “di luar cinta yang lazim”. Definisi parafilia kurang lebih adalah dorongan dan fantasi seksual yang intens dan berulang tentang preferensi seksual tidak biasa yang boleh jadi diperturutkan atau telah menyebabkan stres setidaknya selama enam bulan. Parafilia dapat berkisar pada objek seksual tertentu atau aktivitas seksual tertentu. Dorongan dan fantasi parafilia umumnya meliputi objek nonmanusia, penderitaan atau rasa dipermalukan baik pada pasangan maupun diri sendiri, atau anak-anak dan orang dalam keadaan terpaksa.
Parafilia berbeda dari eksperimen seksual sporadik. Orang dengan parafilia secara tipikal dikuasai oleh pemikiran untuk mencapai pemenuhan kepuasan seksual sampai tanggung jawab dan aktivitas lain terabaikan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada unsur stres pada pelaku untuk dapat dikategorikan sebagai parafilia, jadi orang yang memikirkan suatu fantasi seksual tapi tidak merasa terganggu karenanya dan tidak memperturutkan fantasi tersebut tidak dapat dikatakan memiliki gangguan ini.
Sifat parafilia secara umum spesifik dan tidak berubah-ubah, kebanyakan parafilia lebih banyak ditemukan pada pria dibanding wanita. Ada beberapa fitur yang dapat ditemui pada penderita parafilia. Penderita parafilia mungkin memilih pekerjaan atau mengembangkan suatu hobi yang memungkinkan dia kontak dengan stimulus erotis yang dikehendaki. Contohnya seorang pedofil yang menjadi guru TK. Lalu, disfungsi seksual seperti disfungsi ereksi atau gangguan ejakulasi umum ditemui jika orang dengan parafilia mencoba melakukan aktivitas seksual tanpa tema parafilik. Selanjutnya, boleh jadi ada gangguan lain yang menyertai parafilia, seperti penyalahgunaan obat dan alkohol, gangguan emosi dan kepribadian. Beberapa penderita tergantung sepenuhnya pada parafilia untuk memperoleh kepuasan seksual, sementara sebagian lainnya mungkin masih dapat melakukan aktivitas seksual konvensional. Bagi beberapa pengidapnya, perilaku dan dorongan parafilia itu kronis dan seumur hidup, dalam situasi tertentu, preferensi parafilia terjadi secara episodik, misalnya ketika sedang stres.
Secara garis besar tingkatan keparahan parafilia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Ringan: seseorang terlihat jelas stres karena dorongan parafilik dalam dirinya, tapi tidak pernah memperturutkan dorongan itu.
- Sedang: seseorang yang sesekali memperturutkan dorongan parafiliknya.
- Berat: seseorang yang berulang kali memperturutkan dorongan parafiliknya.
Terakhir, beberapa jenis parafilia mungkin tampak asing atau aneh sehingga sukar bagi Anda membayangkan bagaimana hal itu dapat membangkitkan gairah seksual seseorang. Namun, beberapa perilaku parafilia ada yang sebenarnya kerap digunakan oleh pasangan-pasangan yang ingin menambah bumbu kehidupan seksual mereka, tentu saja dalam takaran ringan. Contohnya menampar bokong pasangan, diikat dengan longgar ketika berhubungan seksual, dan sebagainya. Nah, kalau perilaku yang tadinya dimaksudkan untuk variasi itu sudah menjadi menu wajib tak tergantikan yang senantiasa menghantui, itu sudah melangkah menuju parafilia.
Sumber:
Abnormal Psyhchology. Understanding Human Problems.
Human Sexuality.

Tidak ada komentar: